Jumat, 30 Desember 2011

Pelajaran Mie Ayam

Dspecialwan- Yeah, tulisan ketiga di blog baru (kesekian) ini kayanya bakal berat, hahaha, seberat badan ane. Oke, awalnya semua ini dimulai dari beberapa minggu belakangan, ya, ane mulai sering  makan di warung Mie Ayam Pak Cip (lagi) di daerah Mataram, depan SMA Sultan Agung (entah sula berapa, haha) persis. Entah untuk sarapan ato makan siang, maklum di rumah sekarang jarang ada makanan. Setelah bosen dengan bakso kotak samping SD, sekarang berpaling ke Pak Cip, hehe.



Tiap datang ke sana, kata pertama yang keluar dari mulut Pak Cip bukan, “Pesen berapa, Mas?” , tapi “Piyambakan, Mas?” ato “Sendirian aja, Mas?”. Ya, dia emang udah kenal ane, soalnya ane mulai makan ke warung dia sejak sekitar 6 tahun lalu, ato pas ane kelas 2 SMA, dan dulu, kalo ke warung Pak Cip, kami dateng berombongan, entah sama Angga aka wwx ato sama Sopia dkk (yang kalo kesana, ane musti nyiapin isi dompet lebih, hahaha), maka dari itu, dia selalu nanya kaya gitu.

Sebenarnya, mie ayam Pak Cip ga lebih enak dari mie ayam lainnya di Semarang, tapi yang berbeda darinya adalah porsi yang luar biasa banyak, dan MURAH! Ya, murah!!! Rasa buat kebanyakan anak SMA nomer kesekian, yang penting banyak dan murah, hahaha, dan itu yang jadi kelebihannya. Sering kali cewek-cewek yang makan di sana, mesen separo porsi, karena mungkin emang terlalu banyak untuk ukuran cewek. Tapi kalo ane ama Angga aka wwx, justru lomba banyak-banyakan-makan-mie-ayam-pak-cip, haha, yang kalag yang bayar! Sadis!

Sampai suatu hari, kemarin Selasa, ane sarapan disana, dan ada satu kata sambutan yang ilang. Ya, kata, “Piyambakan, Mas?” itu ga muncul dari mulut Pak Cip. Ane langsung aja duduk, ga begitu masalah sih, hahaha. Nah, ternyata yang bikin dia gak ngomong gitu adalah karena dia lagi sibuk ngurusin pengunjungnya, yang nampaknya lagi cari kerjaan, ini terlihat dari Si Pengunjung yang nenteng-nenteng map warna ijo. Si Pengunjung ini udah lumayan tua, mungkin umur 40an lebih, yah 41an lah, lhah apa bedanya? Wuakaka. Jadi, Si Bapak Pencari Kerjaan ini uda kelar makan dan mau bayar mie yang udh dimakannya. Dia bilang, “Pinten, Pak? (berapa, Pak?)” sambil ngambil dompet dari dalem map ijo tadi. Si Bapak ini udah sempet narik uang, tapi tiba-tiba Pak Cip bilang, “Mpun, mboten sah pak (udah, ga usah bayar, Pak)”, dan Si Bapak Pencari Kerja kekeuh mau bayar, “Halah, mpun, pinten pak? (udah, gapapa, berapa pak?)” trus kata Pak Cip lagi, “Mpun, mboten sah, sak estu (udah, ga usah, beneran)”. Sempet terjadi eyel-eyelan (perdebatan) masalah bayar-ato-ngga ini, tapi Pak Cip berhasil meyakinkan si bapak tadi buat ga usah bayar aja. Mungkin Pak Cip berpikiran, kalo si bapak tadi bayar, gimana kalo ada kebutuhan mendadak pas mau cari kerja, dan uangnya ga cukup? Walaupun emang sudah kewajiban Si Bapak tadi buat bayar makanan yang sudah dia makan, tapi rasa kemanusiaan Pak Cip jauh lebih besar. Memang sih, harga mie ayam kalo diitung-itung ga mahal banget, apalagi mie ayam Pak Cip terkenal murah, tapi coba bayangin kalo banyak yang seperti itu? Bisa bangkrut Pak Cip, dan kalau bangkrut, ane mau sarapan/makan siang dimana? Wuakakaka.

Nah, poinnya disitu. Sekarang ini banyak banget yang hanya mikirin duit, ngga mikirin sisi kemanusiaan. Banyak dari kita yang justru berpura-pura jadi miskin untuk sekedar dapet BLT, dapet beasiswa tidak mampu, dsb. Sedangkan Pak Cip yang hanya jualan Mie Ayam, ngga takut rugi! Sebagai catatan, sering juga, ane kebarengan ama orang yang tiba-tiba dateng ke warung Pak Cip dengan pakaian lusuh bilang, “Pak laper”, dan kata Pak Cip, “Sek yo, tak ngladeni sing liyane sek (sebentar ya, mau ngelayanin yang lain dulu)”, dan pernah ane sengaja nunggu Si Lusuh ini kelar makan, dan ternyata ga ditarik biaya ama Pak Cip!

Beberapa minggu lalu, sepertinya ada kasus, salah satu rumah sakit di Surabaya ngga mau ngelayanin masyarakat ngga mampu dengan alasan Pemkot belum bayar kewajibannya ke RS tersebut, ckckck, sekarang semua sudah money oriented bahkan di RS yang seharusnya untuk kemanusiaan. Ngga salah sih kalau orientasinya ke uang, tapi kan bisa disubsidi sama yang kaya, dengan menaikkan ongkos berobat Si Kaya demi Si Miskin? Dan ane rasa ngga ada yang salah dengan ini.

Sekarang ini, kayanya jarang deh ada orang kaya Pak Cip, yang hidup pas-pasan, tapi bisa membantu sesamanya dengan tulus. Justru sekarang banyak yang main curang, seperti ranjau paku dengan si pelaku tukang tambal ban, pedagang nakal yang dengan gampangnya ngasih harga ngga masuk akal ke wisatawan. Semoga sih kita bisa ngikutin jejak Pak Cip. Semoga.


*baru aja cek google, ternyata ada yang bikin FB nya, gila!!! Hahaha....
Cekidot guys : KLIK AJA



Senin, 26 Desember 2011

Mengenal Apa Itu Boxing day

Dspecialwan- Disaat hampir semua tim menjalani libur Natal dan Tahun Baru, kompetisi Premier League justru bergulir pada 26 Desember, atau biasa disebut dengan laga Boxing Day. Tahukah Anda, mengapa pertandingan yang dilangsungkan tepat satu hari setelah Natal itu di sebut Boxing Day?





Jauh sebelum kompetisi Premier League digelar, publik Inggris umumnya telah mengenal Boxing Day. Menurut sejarah, Boxing Day mulai dipopulerkan pada pertengahan abad ke-19, saat masa pemerintahan Ratu Victoria. Sebelumnya, perayaan ini dikhususkan bagi para penduduk golongan bawah (pelayan) yang selama satu tahun melayani sang majikan.

Setelah melayani sang majikan pada hari Natal, keesokan harinya para pelayan tersebut mendapat jatah libur plus menerima berbagai hadiah yang pada saat itu umumnya berbentuk kotak persegi (boxes-red) yang diberikan majikan-majikan mereka. Hadiah tersebut beragam, bisa berupa pakaian, makanan, buah-buahan atau bahkan uang.

Tradisi inilah yang kemudian akrab disebut Boxing Day (Hari pembagian kotak hadiah). Di beberapa bagian Negara seperti Selandia Baru, Inggris, Australia dan Kanada, perayaan ini juga akrab disebut Stephens Day.

Tradisi asli Negara-negara asal Britania ini hingga kini masih dipertahankan. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi inipun sedikit bergeser, namun tetap memiliki makna yang sama. Sebagai contoh, kini banyak gereja-gereja memanfatkan momen Boxing Day sebagai hari untuk membagikan sumbangan kepada kaum miskin.

Di masyarakat Inggris, Boxing Day juga dirayakan dengan cara berkumpul bersama keluarga, teman, bertukar kado atau bahkan bersama-sama menyaksikan pertandingan sepakbola. Pada hari ini perkantoran umumnya diliburkan, namun pertokoan seperti mall tetap buka dan menjual barang-barang hadiah yang tentunya dengan harga diskon.

Begitu juga di sepakbola, Boxing Day memang tidak dirayakan dengan membagi-bagi uang, pakaian atau bahkan bola. Akan tetapi, publik Inggris tetap menyelenggarakan pertandingan pada satu hari setelah Natal ini dengan maksud yang sama.

Setiap kontestan di Premiership umumnya bertanding untuk memberikan kado berupa kemenangan bagi para pendukungnya. Oleh karena itu pada ajang Boxing Day nanti kompetisi Premier League bakal tetap bergulir. Dimana semua tim bakal menjalani pertandingan guna mempersempahkan kado berupa kemenangan bagi fansnya.

==================================================================

DI beberapa negara, kompetisi sepak bola akan libur pada saat Natal. Namun, di Inggris dan beberapa negara persemakmuran, justru akan bermain, tepatnya sehari setelah Natal. Hari pada tanggal 26 Desember itu disebut Boxing Day.

Bagi masyarakat Inggris, ini hari libur dan sangat istimewa. Maka, mereka memanfaatkannya dengan pesta, berbelanja, atau menyaksikan tontonan yang mereka suka. Maka, pada Boxing Day, sepak bola harus tetap bermain. Jika tidak, maka bisa diprotes seluruh rakyat. Sebab, sepak bola sudah menjadi bagian dari hiburan dan wisata wajib bagi sebagian besar orang Inggris.

Hanya saja, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) membuat jadwal begitu rapi. Khusus pertandingan pada Boxing Day, diusahakan tim yang bertanding bertetangga, atau jaraknya tak terlalu jauh. Sehingga, suporter dan tim tak melakukan perjalanan terlalu jauh dan dengan begitu tak membuang waktu di hari istimewa itu. Meski begitu, tidak semua partai mempertandingkan dua tim yang berdekatan.

Pada laga Premier League di Boxing Day 2011 ini akan mempertandingkan tim-tim yang berdekatan letaknya. Semisal, Chelsea akan menjamu Fulham. Kedua klub sama-sama dari London.

Kenapa di sebut Boxing Day? Ini bukan hari tinju, bukan pula hari kotak. Namun, nama itu sudah lama dan mentradisi sejak lama, diperkirakan muncul pada Abad Pertengahan.

Ada beberapa versi keterangan. Pada tanggal 26 Desember merupakan hari di mana masyarakat Inggris saling memberi hadiah atau bingkisan yang dibungkus dalam sebuah kotak. Karena itu, tanggal 26 Desember disebut Boxing Day.

Ada penjelasan lain yang mengatakan, tradisi ini muncul di awal era Kristen. Saat itu, sebuah kotak besi ditaruh di depan gereja untuk mengumpulkan sumbangan.

Namun, di Inggris, tradisi ini muncul saat para baron dan bangsawan memberi hari libur kepada para budak dan pembantunya di tanggal 26 Desember. Mereka diberi kesempatan mengunjungi keluarganya. Masing-masing pembantu atau budak diberi kotak berisi hadiah atau bonus. Sebab itu, kemudian muncul tradisi memberi hadiah pada 26 Desember dan kemudian dinamai Boxing Day.

Meski begitu, Boxing Day bisa berbeda-beda penafsiran di setiap negara. Yang pasti, di Inggris ini hari istimewa, hingga sepak bola pun harus tetap berlaga.

Boxing Day kini juga berkembang menjadi tradisi belanja besar-besaran di Britania Raya. Sebab, pada hari itu, hampir semua toko menawarkan diskon besar-besaran pula. Maka, selain ke stadion, pada hari itu masyarakat Inggris juga akan berduyun-duyun ke shopping center.

Mitos “Boxing Day”: Dulu dan Kini

Tanggal 26 Desember merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh warga dunia yang tergabung dalam negara-negara Commonwealth, seperti Inggris Raya, Selandia baru, Australia dan juga Kanada. Hari itu dikenal dengan nama “Boxing Day” yang merupakan hari libur nasional. Dalam sejarahnya, Boxing Day awalnya hanya sebuah perayaan tradisional pada abad pertengahan, yang secara kultural setiap orang kala itu tergerak hatinya untuk memberikan hadiah yang dibungkus dengan kotak (box) kepada para pekerja, orang-orang miskin dan kelompok-kelompok sosial yang berada di kelas bawah.

Seiring perkembangan zaman, tradisi “Boxing Day” ini berubah dari akar sejarahnya. Di Kanada, tempat tinggal saya saat ini, Boxing Day bisa dikatakan sebagai hari Discount terbesar tahunan. Betapa tidak, saat hari ini tiba semua supermarket dan gerai-gerai elektronik menurunkan harga termurah, seperti Future Shop, Best Buy, Wallmart, The Source. Begitu pula gerai-gerai kecil lainnya. Aneka iklan dan promosi ditampilkan dan disebarkan pada semua orang. Bentuk-bentuk promosi dengan “Boxing Day Sale”, “Boxing Week Sale’, “Crasher Shop”, “Amazing Price” memancing konsumen untuk turut juga memburu barang-barang belanjaan.

Bukan hanya itu, para pembelipun rela antri berjam-jam. Bahkan diantara mereka ada yang mulai antri pukul 6 pagi, padahal toko akan dibuka pukul 1 siang. Termasuk saya yang juga antri dari mulai jam 10, agar dapat membeli Canon, Digital Camera Super Shoot 10 MP.

Negara lainnya seperti Inggris, perayaan “Boxing Day” juga mengalami perubahan kebudayaan yang cukup berarti. Bahkan Boxing Day disana lebih dikenal sebagai hari berolahraga. Padahal dalam sejarah Inggris, setiap tanggal 26 Desember itu merupakan hari dimana orang melakukan tradisi berburu rubah (fox hunting). Tradisi berburu kini telah menjelma menjadi tradisi sepak bola, balap kuda dan kriket. Untuk itu, tak mengherankan jika sepak bola di hari Boxing Day benar-benar menjadi sorotan semua orang, bahkan media di sana mempublikasikan secara besar-besaran setiap pencetak gol dan pemenang di Liga Inggris pada tanggal 26 Desember. Ini sekaligus menandakan bahwa hari tersebut benar-benar bukan hanya sekedar mitos, tetapi juga merupakan hari keberuntungan bagi setiap orang.

Hari libur memang mempunyai makna tersendiri bagi yang merayakannya. Seiring perkembangan zaman dan budaya manusia, perubahan nilai-nilai yang terkandung di balik hari-hari itu juga tak dapat dihindari. Begitulah sejarah, adakalanya bertahan dan ada pula yang harus berubah, seperti tradisi “Boxing Day”.

Jadwal Boxing day:

SENIN(26.12.2011)
* Chelsea VS Fulham
20.00 MNC TV
* Manc United VS Wigan
21.30 MNC TV
* Arsenal VS Wolves
21.30 Global TV

SELASA(27.12.2011)
* Stoke City VS Aston Villa
02.30 Global TV

RABU(28.12.2011)
* Norwich City VS Tottenham
02.30 MNC TV